Adalah suatu ironi yang menyedihkan jika bangsa Indonesia yang mampu
membuat pesawat terbang nasional tidak mampu membuat sebuah motor
nasional sendiri. Selama puluhan tahun, industri dan pasar otomotif
Indonesia dikuasai oleh vendor-vendor dari Jepang, tetapi hal itu tidak
membuat bangsa Indonesia mampu mengembangkan teknologi otomotif secara
mandiri malah semakin membuat bangsa ini semakin tergantung oleh
teknologi dari Jepang. Memang transfer teknologi, sumber daya manusia
kita memiliki kemampuan memproduksi komponen-komponen otomotif di dalam
negeri sendiri, sayangnya hal itu untuk menyuplai kebutuhan komponen
otomotif vendor Jepang di dalam negeri maupun di luar negeri. Indonesia
tidak diperbolehkan membuat produk-produk otomotif dengan merek atau
brand sendiri dengan menggunakan teknologi dari Jepang. Ini membuat
tenaga-tenaga ahli otomotif kita hanya sebagai “buruh” bagi para vendor
Jepang, bukan sebagai “majikan” di negerinya sendiri. Di samping itu,
pemerintah tidak membuat kebijakan-kebijakan yang mendorong tumbuhnya
industri otomotif nasional yang mandiri untuk menciptakan produk
otomotif nasional sendiri yang bisa dibanggakan oleh bangsanya sendiri
pula. Selain itu, pemerintah kurang memberikan insentif bagi
perusahaan-perusahaan yang mengembangkan produk otomotif nasional yang
tidak berrgantung pada vendor Jepang. Di tengah masalah-masalah
tersebut, ada sebuah perusahaan nasional yang sedang merintis industri
otomotif nasional yang mandiri, tidak bergantung pada teknologi vendor
dari Jepang, khusunya pada produk sepeda motor, yaitu motor Kanzen.
Motor Kanzen adalah sepeda motor yang diproduksi oleh PT. Kanzen Motor
Indonesia. Perusahaan ini mengklaim, adalah satu-satunya perusahaan yang
memproduksi sepeda motor nasional dengan kandungan lokal yang sangat
tinggi. Sayangnya, perusahaan ini tidak menggunakan nama yang berbau
Indonesia, sehinga masyarakat menganggap motor Kanzen itu berasal dari
Cina yang terkenal mampu memproduksi motor murah namun cepat rusak pula,
padahal belum tentu demikian kenyataannya. Salah produk KMI adalah motor Kanzen Taurus, dan Kanzen Taurus Ultima.
Yang menarik, kedua jenis tipe motor ini didesain dan diproduksi oleh
putra-putri Indonesia dengan kandungan lokal di atas 70%.
Kedua motor ini yang berjenis motor bebek ini memiliki desain yang
berbeda dengan motor bebek vendo-vendor lain. Motor ini memiliki tangki
bahan bakar di depan di dekat stang motor berbeda dengan motor bebek
yang ada di pasaran yang posisinya berada di bawah jok pengendara,
sehingga pada saat pengisian bahan bakar tidak perlu repot berdiri untuk
membuka tangki bahan bakar.
Selain itu, motor Kanzen Taurus Ultima ini memil;iki desain yang mirip
motor trail, sehingga motor bebek ini bias dikendarakan di jalan yang
tidak beraspal dan berkondisi buruk. Walaupun memiliki desain yang unik
dan inovatif serta kualitas yang tidak kalah dengan motor Jepang Kanzen
belum mampu merebut pangsa pasar yang dikuasai oleh motor Jepang. Hal
ini karena masyarakat sudah memiliki brand image positif tertentu
terhadap motor Jepang atau suatu sifat dan sikap fanatisme terhadap
produk Jepang tersebut, sehingga hal ini sulit untuk dirubah. Tetapi bagaimanapun juga kita harus tetap bangga karena memili motor dengan brand nasional sendiri.